Thursday, September 26, 2013

My version of Ronda Handbag

Crystelle boutique was very kind to share this super cute handbag pattern to us. I adore the style so much and Alhamdulillah, I made it! yippie... with some modification of course as you can see here:

Flowery and brown canvas - my first project with c a n v a s. a true challenge.

Handles - longer, with rectangular ring

Satin ribbon instead of fabric ties mention in the tutorial - whatta lazy girl!. I kept those side pockets because they're totally awesome.

This is the main reason I modified this bag. I love bag with zipper. Who knows I will bring a ton of diamonds inside? LOL, c'est pas vrai. 

Lots of pockets! love it!
That's enough for the show off, I really need to find some time to write how I made this modification, but it's not a promise. I think this is the only big project I can make this month - I nearly don't have a time to sew and even for writing new post. Anyway, you can visit crystelle boutique because she has a lot of free bag pattern and tutorial.

A plus tard,


Thursday, September 19, 2013

Seling(kuh)an: Scrapbooking!

Proyek menjahit tas belum juga selesai, padahal tinggal ngejahit patch pocket, lining dan recessed zippernya saja. Tapi apa mau dikata, kerjaan rumah numpuk plus jadwal bergilir pemadaman listrik yang gak kira-kira jamnya membuat mesin jahit kesayangan jadi liburan.

Berhubung listrik mati 3-4 jam di malam hari (padahal ini waktu yang cocok buat kencan dengan mesin jahit), bingung mau ngapain. Dari minggu lalu, sudah kepikiran untuk ikut berpartisipasi di PRScrapbook IIHC karena baru gabung (terima kasih mba ayu ovira untuk linknya) tapi ga ngapa-ngapin itu kok kurang sreg ya. Sayangnya, saya dan scrapbook selama ini hanya saling pandang dari jauh saja. Saya suka melihat kreativitas orang-orang dalam membuat scrapbook, tapi ga ingin ikut campur membuatnya. Buat saya, scrapbook itu ribet (nah lho mana ribet dibanding ngejahit tas? :p)

Jadilah malam ini ditemani beberapa lampu semprong, gunting sana gunting sini majalah bekas dan HVS bekas. Saat yang lain sudah begitu advance (jadi malu), saya baru saja lulus level gunting dan tempel. Saat yang lain pakai embellishment yang keren-keren, saya berani-beraninya menggunakan kertas semata-mata. Maaf ya scrapbook, kalau harga dirimu tercoreng dengan kekurangusahaan diriku ini (jreng jreng a la sinetron).

Pada akhirnya saya cukup puas dengan hasilnya. Walaupun kalo disandingkan dengan yang lain, si kertas tempelku ini bagai anak bawang, tapi inilah jawara di hatiku. Maklum, ini bukan masalah scrapbook pertama atau bukan, ini tentang saya dan scrapbook yang sudah mulai menyapa dan berkenalan. Ternyata si scrapbook yang saya pikir ribet itu bisa sederhana dan ramah!


Love,

Friday, September 13, 2013

Bienvenue Septembre!

Udah tengah bulan gini kok masih Bienvenue!

Awal bulan ini, saya kembali bertugas penuh sebagai ibu rumah tangga dan kembali ke Padang. Bagaimanapun juga, Agustus yang sangat indah di rumah Andung (panggilan anakku untuk ibuku) di Riau tetaplah harus berakhir. Hiks. Sekarang kembali ke ritme semula: 24/7 ngurus suami dan anak. dan saya pun berusaha menjadikan satu hari jadi 25 jam agar bisa memasukkan jadwal menjahit. hahah, seriously.

Ini juga berarti salam perpisahan untuk Janome-nya Ndung dan kembali bersama Singer-ku. Artinya, jahit-menjahit baju minggir dulu, dan kembali berkutat dengan jahit-menjahit tas.

Sedikit opini tentang kedua mesin jahit tersebut:


Janome 6260QC
Kelebihan: semuanya otomatis dan satu langkah (lubang kancing, pasang kancing, beberapa motif embroidery), ada pengatur kecepatan dari paling lambat sampai paling cepat, 60 motif jahitan yang semuanya memuaskan, pengatur tensi bisa otomatis. Menjahit baju jadi mudah dan cepat.
Kekurangan: suka protes kalau menjahit berbahan denim ke atas, apalagi di bagian lipatan. Sudah ganti jarum padahal.

Singer HD118C
Kelebihan: kuat! jahit yang tebal-tebal mantap.
Kekurangan: semi-otomatis, pengaturan tensi benang masih manual (harus dicoba dulu sebelum menjahit), Kenceeeeeeeeeeeeng banget ga ada pengatur kecepatan, semuanya tergantung injakan pedalnya.

Ini review ala saya penjahit pemula lho, kalau yang sudah pro, hal-hal di atas mungkin dianggap sebagai kecengengan dan kemanjaan (hahah biarlah ga apa-apa saya jadi penjahit manja T_T)

Singer ini adalah hadiah dari Andung dan saya selalu mengalami love-hate relationship dengannya. Kemarin dulu pun sempat berantem dengan si Singer ini waktu menjahit chiffon. Sampai detik ini saya tidak menjahit apa pun degan bahan dasar semacam itu dengan Singer. Saya mulai jatuh cinta dengannya setelah belajar menjahit tas dan celana bahan jeans. Walaupun harus ngatur-ngatur tensi, tapi saya tidak menemui masalah sewaktu menjahit bagian lipatan yang tebal.

Untuk pemula, saya tidak merekomendasikan Singer HD118C. Ga enak buat belajar jahit. Kalo udah bisa jahit sih ga masalah.

Jadi itulah kisahnya kenapa saya hanya menjahit tas di Padang dan hanya menjahit baju saat di kampung. Memang manja lah saya ini. Pengen cepat-cepat pintar jahit, supaya ga pilih-pilih mesin lagi :).

Oia ini tas pertama saya yang saya buat beberapa bulan yang lalu:


Waktu itu, saya tergila-gila dengan bowling bag. Baru pertama membuat tas pun, saya udah uji nyali dengan teknik piping dan cara menjahit lining yang rapi (sok kepengen keren nih "_"). Alhamdulillah, jadinya lumayan dan saat itu pun Singer sedang baik perangai. Lain kesempatan akan saya buat lagi yang seperti ini.

Sampai jumpa di jahitan selanjutnya,
Bisous,